Apa jadinya jika mobil LCGC Daihatsu Ayla jadi pikap? Jawabannya bisa
jadi Hi-Max. Mobil ini menggunakan mesin yang sama dengan Ayla.
Seperti
halnya Ayla, Hi-Max menggunakan mesin 1KR-DE, DOHC berkapasitas 998 cc
dengan tiga silinder segaris bertransmisi manual 5 percepatan.
"Kinerja
yang kuat dan efisien, mesin ini dapat diandalkan sama seperti Ayla dan
secara eksklusif telah dikembangkan sebagai mesin kendaraan komersial
untuk Hi-Max ekslusif," ungkap Executive Chief Engineer Daihatsu Motor
Corporation (DMC), Sakamoto di sela-sela peluncuran Hi-Max, ITC Cempaka
Mas, Jakarta, Kamis (10/11/2016).
Mobil ini pun telah dites dan
membukukan angka 13,5 km/liter. Tes tidak dilakukan di laboratorium tapi
di jalan raya, perkotaan dan jalan sempit dengan harapan bisa mendekati
pengalaman konsumen.
"Kami mendapatkan angka 13,5 km/l average
itu yang kita catat dan itu dilakukan di jalan bukan di laboratorium.
Harapannya angka ini bisa mendekati dengan pengalaman konsumennya nanti
karena kalau di Jepang dilakukan di laboratorium kami uji secara praktis
agar persepsi yang diterima konsumen angka yang dialaminya sama," tutur
Executive Officer Research and Development PT Astra Daihatsu Motor
(ADM), Pradipto Sugondo.
Meski bermesin sama dengan Ayla, namun Ayla diklaim lebih irit dan bisa membukukan hingga 20km/l.
"Kan
karakter settingannya berbeda. Contoh, kalau bicara mesin F1 berapa cc?
Mesin 2.4 liter, sama kaya Camry, tapi larinya bisa 350 km/jam. Jadi
settingannya beda-beda," ucap Marketing & Customer Relation Division
Head PT Astra International Tbk - Daihatsu Sales Operation, Hendrayadi
Lastiyoso.